Kristus Yesus bangkit dan
hidup kembali pada hari ke tiga sesudah kematian tubuh-Nya di kayu salib.
Kebangkitan
Kristus Yesus dari kematian adalah
peristiwa ketika Yesus Kristus yang secara fisik telah mati hidup
kembali mengalahkan kematian. Tubuh kebangkitan Kristus meski berbeda
dari tubuh lama-Nya, namun masih memiliki kaitan dengan yang lama karena ,
misalnya rupa-Nya masih sama sehingga bisa dikenal oleh para murid-Nya
dan bekas luka di tangan-Nya masih ada (Yoh. 20:25-28).
Kebangkitan Kristus dari kematian
amatlah penting bagi orang Kristen, karena memberikan status hukum kebenaran di
hadapan Allah (Rom. 4:24-25), memperlihatkan betapa hebat-Nya kuasa dalam diri
orang Kristen (Ef. 1:18-20), dan memberikan kehidupan penuh harapan (1Pet.
1:3-4).
- KEBANGKITAN KRISTUS
MENGHASILKAN KEBENARAN KITA (Rom. 4:23-25) "Kata-kata ini, yaitu
"hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham
saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah
memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah
membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu
Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan
karena pembenaran kita. (Rom 4:23-25 ITB).
- Kebenaran di sini secara
theologis merupakan status hukum (judicial) yang Allah, selaku Hakim Maha
Adil, anugerahkan kepada kita.
- Kebenaran merupakan antonim /
kebalikan dari vonis bersalah / berdosa dengan segala hukumannya yang
Allah selaku Hakim Maha Adil nyatakan kepada manusia.
- Kebenaran menunjukkan keadaan
hubungan kita dengan Allah, yakni Dia memandang kita bukan sebagai orang
berdosa / bersalah yang patut dihukum, tetapi sebagai orang benar /
tidak bersalah (meskipun dalam kenyataannya secara moral kita telah
berdosa/bersalah).
- Kebenaran kita merupakan karya
kebangkitan Kristus Yesus dari kematian.
- Kita dibenarkan bukan karena
hasil usaha, perbuatan, dan kebaikan kita.
- Kita dibenarkan karena karya
kebangkitan Kristus dari kematian.
- Jika kematian-Nya di kayu
salib terjadi karena dosa kejahatan kita, maka kebangkitan-Nya dari
kematian terjadi karena / demi pembenaran kita.
- Cara kita mendapatkan
kebenaran adalah dengan iman / percaya kepada Dia yang telah
membangkitkan Kristus Yesus. "... karena kita percaya kepada Dia,
yang telah membangkitkan Yesus, ..."
- Secara subjektif iman
(pistis) adalah sikap hati tanpa keraguan sedikitpun dalam berharap
dengan penuh kesetiaan hanya pada janji Allah dan kuasa-Nya dalam
mewujudkan janji-Nya itu bagi kita (band. Rom. 4:18-22).
- Secara objektif iman (pistis)
kita tertuju kepada Dia yang telah membangkitkan Kristus dari kematian
dan janji-Nya bahwa kebenaran hanyalah oleh iman dalam Kristus Yesus
saja (Rom 3:22).
- Hasil dari kebenaran dalam
Kristus
- Kita hidup dalam damai
sejahtera dengan Allah (Rom. 5:1)
- Kita pasti diselamatkan dari
murka Allah (Rom. 5:9)
- Kita kelak pasti menerima
kemuliaan Allah (Rom. 5:2).
- KEBANGKITAN KRISTUS MEMBERIKAN
KEHIDUPAN BARU KITA (1Pe 1:3-7) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan
kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan
kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada
suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang
tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang
tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam
kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang
telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan
hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh
berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk
membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada
emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu
memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus
Kristus menyatakan diri-Nya.
- Kebangkitan Kristus memberikan
hidup yang penuh harapan.
- Karena Kristus telah bangkit
mengalahkan kematian, maka kehidupan orang Kristen tidak berakhir pada
saat kematian tubuhnya.
- Karena Kristus telah bangkit
mengalahkan kematian, maka orang Kristen memiliki harapan untuk memiliki
suatu harta kekayaan yang abadi, yang tidak dapat binasa, tidak dapat
cemar, dan tidak dapat layu, yang tersimpan di surga (1Pet. 1:4).
- Kebangkitan Kristus dari
kematian memberikan kehidupan baru bagi orang percaya.
- Karena kebangkitan-Nya, orang
Kristen memiliki kehidupan baru.
- Kehidupan baru ini bukanlah
sekedar pembaharuan dari kehidupan yang sudah ada sebelumnya, tetapi
secara substansil sama sekali baru (band. Yeh. 11:19;
36:36).
- Kehidupan baru ini terjadi
secara supraalami ketika, oleh iman, Roh Kudus mempersatukan kita dalam
kematian dan kebangkitan Kristus (Rom. 6:1-11).
- Karena kebangkitan-Nya, Orang
Kristen akan memiliki tubuh baru.
- Kebangkitan-Nya menjadi
prototipe kebangkitan orang-orang percaya. Dia disebut sebagai anak
sulung (Kol. 1:18; Why. 1:5). Ini berarti Dia yang pertama memiliki
tubuh kebangkitan abadi. Tubuh kebangkitan orang percaya akan baru
seperti tubuh Kristus (1Yoh. 3:2) yang berbeda dari tubuh lama (1Kor.
15:35-41). Berdasarkan 1 Yohanes 3, ini berarti tubuh kebangkitan
bersifat murni (ay. 3), tanpa dosa (ay. 5), dan benar (ay.
7).
- Tubuh baru akan kita miliki
dalam sekejap ketika Kristus Yesus datang di awan-awan untuk menjemput
dan mengangkat kita (1Kor. 15:51-52; 1Tes. 4:16-17).
- Respon kita terhadap karya
kebangkitan Kristus yang memberikan kehidupan penuh harapan.
- Kita harus memuji Dia (1Pet.
1:3).
- Kita harus bertumbuh dalam
iman, terutama ketika menghadapi penderitaan (1Pet. 1:5-7).
- KEBANGKITAN KRISTUS
MEMPERLIHATKAN KEHEBATAN KUASA KITA (Ef. 1:18-20) Dan supaya Ia menjadikan mata
hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam
panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi
orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya,
sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus
dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di
sebelah kanan-Nya di sorga, (Eph 1:18-20 ITB).
- Kuasa kebangkitan Kristus dari
kematian itu maha hebat.
- Kuasa kebangkitan Kristus ada
pada orang percaya.
- Kuasa (dynamis) mengandung
arti kapasitas atau kemampuan untuk melakukan atau mempengaruhi
sesuatu/orang.
- Kuasa itu diberikan pada saat
pertobatan (band. Kol. 2:11-12; 1Pet. 3:21). Kuasa yang ada
pada orang percaya amat dahsyat dan diasosiasikan dengan kehadiran Roh
Kudus di dalam diri orang percaya (band. Kis. 1:8).
- Allah ingin kita hidup dalam
kuasa kebangkitan Kristus (1:17).
- Roh Allah ini agar kita
mengerti kehebatan kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kata “mengerti” (eido
dan sinonim dengan epignosis, Ef. 1:17) bukan sekedar mengetahui
secara intelektual kuasa itu, tetapi juga bermakna memberikan perhatian
untuk mengenalnya hingga akrab dalam pengalaman nyata.
- Kuasa kebangkitan Kristus
yang ada pada kita dimaksudkan untuk menjalan kehidupan kekristenan kita
secara benar (band. Rom. 8:11-13; Fil. 2:12-13; 4:13; Ed. 3:20; 6:10).
- Cara kita untuk mengenal dan
hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus adalah dengan berdoa tak
henti-henti-Nya (Ef. 1:15-17).
- Berdoa dengan ucapan
syukur.
- Berdoa dengan ketekunan /
terus menerus.
- Berdoa dengan permohonan.
- Hasil dari hidup dalam kuasa
kebangkitan Kristus adalah Allah akan meninggikan dan mempermuliakan
kita, sebagaimana (meskipun tidak sama) Dia meninggikan dan
memuliakan Kristus di sebelah kanan-Nya (Ef. 1:20).
Kesimpulan
/ Penerapan
- Karena Kristus Yesus telah
bangkit mengalahkan kematian, maka kita bisa mendapatkan kehidupan yang
benar dan berkenan di hati Allah, kita memiliki kuasa yang dahsyat dalam
menjalan kehidupan kekristenan, dan kita memiliki masa depan yang
penuh kemuliaan.
- Mintalah dalam ketekunan doa
agar Roh Kudus mememberikan hikmat-Nya kepada kita untuk bisa hidup dalam
kuasa kebangkitan Kristus.
Thanks untuk artikelnya, sangat memberkati
BalasHapussalam