Senin, 03 September 2012

PENTINGNYA PIMPINAN ROH DALAM HIDUP (Galatia 5:16-26)


PENTINGNYA PIMPINAN ROH DALAM HIDUP (Galatia 5:16-26)
Secara yudisial kita ini adalah orang benar, yakni orang berdosa yang dibenarkan ketika beriman pada Kristus Yesus. Meskipun demikian, sebagai orang Kristen kita dituntut untuk hidup benar dalam kehidupan praktis sehari-hari. Karena itu kita rindu untuk melaksanakan hanya kehendak Tuhan saja, sehingga kehidupan pekerjaan pelayanan kita diterima-Nya. 
Harus diakui, kita juga tengah dan senantiasa menghadapi tuntutan kedagingan yang menggebu-gebu mau menjerumuskan kita ke dalam kehidupan amoral, sehingga ada yang mau memberlakukan hukum yang keras dengan sangsi yang tegas (Taurat) untuk mengatasinya dan untuk mendapatkan kebenaran moral itu. Sebagai orang Kristen kita dilarang untuk mengikuti keduanya. Tapi apa yang harus kita lakukan dalam posisi dilematis ini? 
Dalam memasuki tahun baru 2011 ini ada baiknya kita merenungkan bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan kekristenan kita agar berkenan dan menyenangkan-Nya.   Galatia 5:16-26 memberikan jawabannya.  Dalam nats ini diberikan 3 alasan pentingnya hidup dipimpin oleh Roh.  
I.    Pimpinan ROH Mengatasi Tuntutan Kedagingan (Gal. 5:16-17) 
“… hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.  Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging – karena keduanya bertentangan – sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki” (5:16,17) 
A.    Agar tuntutan kedagingan atau desires of sinful nature bisa diatasi, ayat ini memerintahkan kita untuk hidup dipimpin oleh Roh,  
B.    Kita tinggal dalam daging, sehingga kita terus digoda untuk memenuhi hawa nafsu kedagingan, yakni keinginan yang berorientasi hanya pada kepentingan diri sendiri.  Status hamba Tuhan tidak membebaskan kita dari tuntutan kedagingan.   
  1. Ada orang Kristen yang mulanya tulus dan penuh iman dalam pelayanan, tapi kemudian jatuh terjerat dalam lingkaran setan kehidupan amoral.   
  2. Kitapun tidak bebas dari ancaman bencana amoral itu.  
  • i. Coba lihat Gal 5:19-21. Daftar keinginan daging lebih luas dari itu.  
  • ii. Sebagai mahasiswa atau sarjana teologi, kita tergoda untuk menjadi angkuh dan tidak mau mendengar nasihat atau pendapat dari orang yang taraf kerohaniannya lebih rendah dari kita.  
  • iii. Apakah yang harus kita lakukan untuk mengatasi godaan ini?  
C.    Cara Mengatasi Keinginan Daging   
  1. 1. Secara keliru kita cenderung dengan kekuatan sendiri berupaya melawan dan membuang keinginan daging itu dari kehidupan kita.    i. Hasilnya mengecewakan."…Kita tidak melakukan apa yang kita kehendaki" (5:17).   ii.  Kita tidak bisa membuang pengaruh keinginan daging selagi hidup dalam tubuh daging.   
  2. 2. Kita seharusnya mengatasi tuntutan kedagingan dengan cara hidup dipimpin oleh Roh.  
  • i. “Hiduplah oleh Roh” (ay. 16a)    a. Merupakan “perintah/imperatif,” yaitu suatu keharusan, bukan saran atau himbauan yang bila diikuti dapat pahala, tetapi bila tidak diikuti tidak apa-apa.     b. Artinya: “Berjalan, bergerak, atau melakukan aktivitas dalam kontrol Roh Kudus.”   
  • ii. Akibat :    a. Tidak akan menuruti keinginan daging (16b).    b. Menghasilkan buah-buah Roh (5:22).  
  • iii. Alasan: “Keduanya bertentangan”     a. “bertentangan” : tidak sejalan, berlawanan arah.    b. Ilustrasi: Orang yang berjalan ke arah utara berarti menjauhi arah selatan.   
D.    Kalau hidup kita bergerak karena ditiup oleh Angin Roh Kudus, maka orientasi hidup dan pelayan kita diarahkan untuk memuliakan Kristus, bukan memuliakan diri.  Hidup kita pasti berkenan di hati Allah.
II.   Pimpinan ROH Menyudahi Perhambaan Hukum Taurat (5:18-23)“… Jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.” (5:18)
A.    Ayat ini menyatakan bahwa kepemimpinan Roh dalam hidup membebaskan kita dari perhambaan hukum Taurat.
B.    Kita tidak bebas dari godaan untuk menerapkan Hukum Taurat
  1. 1. Secara teologis, kita hamba Tuhan sulit tersesat dengan menjadikan Taurat sebagai cara untuk dibenarkan Allah
  2. 2. Secara real praktis, kita sangat mudah tergodai.   
  • i. Hukum Taurat itu bagian penting dari Alkitab dan tidak akan dilenyapkan sebelum genap waktunya.  Kita terus mempelajari dan membacanya.   
  • ii. Kesulitan hidup yang kita hadapi membuat kita kerap berpikir iman saja tidak cukup.  a. Ada orang Kristen yang mencoba menerapkan hukum "mata ganti mata, gigi ganti gigi."  b. Kewajiban  perpuluhan yang mengesampingkan unsur sukarela dan sukacita dalam memberi.
C.    Cara kita mengatasi tuntutan Taurat  
  1. Kita berusaha melaksanakan sepenuhnya tuntutan Taurat       i. Tuntutan hukum Taurat        a. Ia menghitung  bahwa karena ada 248 bagian tubuh  manusia, seseorang harus ingat bahwa ia harus melaksakan seluruh perintah positif dengan “segenap keberadaanya,” dan karena ada 365 hari dalam satu tahun, seseorang harus ingat agar tidak melanggar perintah Allah setiap hari dalam setahun.        b. Hukum Taurat menghendaki agar kita jalankan secara sempurna (band. Yak. 2:10, 11). Menurut sarjana Yahudi ada 613 hukum yg terdiri dari 248 perintah positif (sesuai jumlah anggota tubuh) dan 365 perintah negatif (sesuai jumlah hari).       c. Hukum Taurat menghukum orang yang melanggarnya;   ii. Akibatnya  a. Kita akan kecewa, karena tidak ada orang yang bisa melakukan Taurat dengan sempurna.  1) Fungsi Hukum Taurat: Menyatakan dosa.  2)  Hukum Taurat tidak bisa menghapus dosa, tetapi memperlihatkannya.   b. Kita tidak ambil bagian dalam Kerajaan Allah (5:21b).  1) “Kerajaan Allah” = pemerintahan Allah dalam merealisasikan rencana dan kehendak-Nya.  2) Perbuatan daging merupakan ungkapan ketidaksetiaan.  
  2. Kita seharusnya hidup dipimpin oleh Roh.    
  • i. Hubungan Taurat dengan Roh Kudus   a. Tujuan Hukum Taurat:  Menuntun pada Kristus.  Ketidakmampuan untuk memenuhi secara sempurna tuntutan Taurat berkibat munculnya kesadaran adanya kebutuhan akan anugerah Allah dalam Kristus Yesus yang merubah hati.  b. Roh Kudus adalah "Taurat" yang ditulis di hati kita sesuai Perjanjian Baru (Yer 31:33).   
  • ii. Akibat hidup dipimpin Roh.  a. Menghasilkan buah-buah Roh (5:22,23).  b. Merdeka dari tuntutan Taurat.  1) Tidak sama dengan kebebasan melakukan perbuatan daging (5:19-21).  2) Kita mencapai tujuan Hukum Taurat: Hidup bersama Allah.
D.    Kita banyak yang tidak tahu dan tidak mampu menjalani hukum Taurat, tetapi kita aman kalau hidup bersama Pribadi pembuat hukum Taurat itu sendiri.
III.  Pimpinan ROH Mengaktualisasi Tuntutan Identitas Rohani (5:24-26)
“Barang siapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.” (5:24-26).
A.    Ayat ini menyatakan karena identitas kita adalah milik Kristus Yesus dan kita hidup oleh Roh, maka kita wajib hidup dipimpin oleh Roh
B.    Identitas orang Kristen:
  1. 1. Milik Kristus Yesus (5:24)   i. Kristus telah membeli kita dengan darahNya, sehingga kita milik-Nya;  ii. Menyalibkan daging dengan segala keinginannya:  a. “Menyalibkan”   1) Tidak sama dengan membunuh tubuh   2) Sama dengan tidak hidup berpusat pada pemuasan diri sendiri.  b. Mengidentifikasi diri pada kematian Kristus di salib.   iii. Contoh praktis: Perjamuan Kudus untuk merenungkan karya Kristus di kayu salib bagi kita.
  2. 2. Lahir dari Roh (5:25-26; bnd Yoh. 3:5,7): Orang yang mati rohani karena dosa memiliki kehidupan baru dari Roh, sehingga menjadi anak Allah, mempunyai persekutuan dengan Allah yang suci.
C.   Cara kita memenuhi tuntutan identitas
  1. 1. Kita cenderung keliru, karena malah tergoda untuk mencari identitas.  i. Kita melakukan kegiatan pelayanan agar identitas kita sebagai hamba Tuhan bisa dijaga/dipelihara.   ii. Contoh: Mengandalkan gelar SarjanaTheologi agar bisa diakui sebagai hamba Tuhan dan dapat jabatan/pelayanan gerejawi.   iii. Akibatnya kita akan kecewa dan merasa tidak berguna.   
  2. 2. Kita seharusnya hidup dipimpin oleh Roh    
  • i.    Hidup dipimpin Roh   a. Beda antara hidup oleh dan dipimpin Roh.   1) Hidup oleh Roh itu permanen.    2) Hidup dipimpin Roh itu tidak permanen: Terkadang kita tidak mentaati kehendak Roh yang berbicara di dalam hati kita.     b. Seorang anak yang lahir dari orang tua tidak selalu mengikuti nasihat dan perintah orang tuanya.  
  • ii.  Hidup tidak berorientasi pada diri sendiri:   a. Tidak gila hormat   b. Tidak saling menantang   c. Tidak saling mendengki. 
  • iii.  Akibatnya:  Buah-buah Roh menyertai kita
IV.   Penutup:
A. Resolusi hari ini. Kehidupan praktis yang benar dan berkenan di hati-Nya dengan cara hidup dipimpin oleh Roh Kudus. 
B.  Kita harus tekun dan rajin belajar kehendak Roh yang dinyatakan dalam bentuk tertulis, yaitu Alkitab.  Dalam iman kita harus menyerahkan hidup dan pelayanan kita untuk dipimpin oleh Roh
TUHAN YESUS memberkati dan memimpin kita oleh Roh-Nya!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar