PENTINGNYA
PIMPINAN ROH DALAM HIDUP (Galatia 5:16-26)
Secara yudisial kita ini adalah orang benar, yakni orang berdosa yang
dibenarkan ketika beriman pada Kristus Yesus. Meskipun demikian, sebagai orang
Kristen kita dituntut untuk hidup benar dalam kehidupan praktis sehari-hari.
Karena itu kita rindu untuk melaksanakan hanya kehendak Tuhan saja, sehingga
kehidupan pekerjaan pelayanan kita diterima-Nya.
Harus diakui, kita juga tengah dan senantiasa menghadapi tuntutan
kedagingan yang menggebu-gebu mau menjerumuskan kita ke dalam kehidupan
amoral, sehingga ada yang mau memberlakukan hukum yang keras dengan sangsi
yang tegas (Taurat) untuk mengatasinya dan untuk mendapatkan kebenaran
moral itu. Sebagai orang Kristen kita dilarang untuk mengikuti keduanya. Tapi
apa yang harus kita lakukan dalam posisi dilematis ini?
Dalam
memasuki tahun baru 2011 ini ada baiknya kita merenungkan bagaimana seharusnya
kita menjalani kehidupan kekristenan kita agar berkenan dan menyenangkan-Nya.
Galatia 5:16-26 memberikan jawabannya. Dalam nats ini
diberikan 3 alasan pentingnya hidup dipimpin oleh Roh.
I.
Pimpinan ROH Mengatasi Tuntutan Kedagingan (Gal. 5:16-17)
“… hiduplah
oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan
daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan
keinginan daging – karena keduanya bertentangan – sehingga kamu setiap kali
tidak melakukan apa yang kamu kehendaki” (5:16,17)
A.
Agar tuntutan kedagingan atau desires of sinful nature bisa diatasi, ayat
ini memerintahkan kita untuk hidup dipimpin oleh Roh,
B.
Kita tinggal dalam daging, sehingga kita terus digoda untuk memenuhi hawa
nafsu kedagingan, yakni keinginan yang berorientasi hanya pada kepentingan diri
sendiri. Status hamba Tuhan tidak membebaskan kita dari tuntutan
kedagingan.
- Ada orang Kristen yang mulanya
tulus dan penuh iman dalam pelayanan, tapi kemudian jatuh terjerat dalam
lingkaran setan kehidupan amoral.
- Kitapun tidak bebas dari
ancaman bencana amoral itu.
- i. Coba lihat Gal 5:19-21.
Daftar keinginan daging lebih luas dari itu.
- ii. Sebagai mahasiswa atau
sarjana teologi, kita tergoda untuk menjadi angkuh dan tidak mau mendengar
nasihat atau pendapat dari orang yang taraf kerohaniannya lebih rendah
dari kita.
- iii. Apakah yang harus kita
lakukan untuk mengatasi godaan ini?
C.
Cara Mengatasi Keinginan Daging
- 1. Secara keliru kita cenderung
dengan kekuatan sendiri berupaya melawan dan membuang keinginan daging itu
dari kehidupan kita. i. Hasilnya mengecewakan."…Kita
tidak melakukan apa yang kita kehendaki" (5:17). ii.
Kita tidak bisa membuang pengaruh keinginan daging selagi hidup
dalam tubuh daging.
- 2. Kita seharusnya mengatasi
tuntutan kedagingan dengan cara hidup dipimpin oleh Roh.
- i. “Hiduplah oleh Roh” (ay.
16a) a. Merupakan “perintah/imperatif,” yaitu suatu
keharusan, bukan saran atau himbauan yang bila diikuti dapat pahala,
tetapi bila tidak diikuti tidak apa-apa. b. Artinya:
“Berjalan, bergerak, atau melakukan aktivitas dalam kontrol Roh Kudus.”
- ii. Akibat : a.
Tidak akan menuruti keinginan daging (16b). b. Menghasilkan
buah-buah Roh (5:22).
- iii. Alasan: “Keduanya
bertentangan” a. “bertentangan” : tidak sejalan, berlawanan
arah. b. Ilustrasi: Orang yang berjalan ke arah utara berarti
menjauhi arah selatan.
D.
Kalau hidup kita bergerak karena ditiup oleh Angin Roh Kudus, maka
orientasi hidup dan pelayan kita diarahkan untuk memuliakan Kristus, bukan
memuliakan diri. Hidup kita pasti berkenan di hati Allah.
II.
Pimpinan ROH Menyudahi Perhambaan Hukum Taurat (5:18-23)“… Jikalau kamu memberi dirimu
dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.” (5:18)
A.
Ayat ini menyatakan bahwa kepemimpinan Roh dalam hidup membebaskan kita
dari perhambaan hukum Taurat.
B.
Kita tidak bebas dari godaan untuk menerapkan Hukum Taurat
- 1. Secara teologis, kita hamba
Tuhan sulit tersesat dengan menjadikan Taurat sebagai cara untuk
dibenarkan Allah
- 2. Secara real praktis, kita
sangat mudah tergodai.
- i. Hukum Taurat itu bagian
penting dari Alkitab dan tidak akan dilenyapkan sebelum genap
waktunya. Kita terus mempelajari dan membacanya.
- ii. Kesulitan hidup yang kita
hadapi membuat kita kerap berpikir iman saja tidak cukup. a. Ada
orang Kristen yang mencoba menerapkan hukum "mata ganti mata, gigi
ganti gigi." b. Kewajiban perpuluhan yang mengesampingkan
unsur sukarela dan sukacita dalam memberi.
C.
Cara kita mengatasi tuntutan Taurat
- Kita berusaha melaksanakan
sepenuhnya tuntutan Taurat i. Tuntutan hukum Taurat
a. Ia menghitung bahwa karena ada 248
bagian tubuh manusia, seseorang harus ingat bahwa ia harus
melaksakan seluruh perintah positif dengan “segenap keberadaanya,” dan
karena ada 365 hari dalam satu tahun, seseorang harus ingat agar tidak
melanggar perintah Allah setiap hari dalam setahun.
b. Hukum Taurat menghendaki agar kita jalankan secara sempurna
(band. Yak. 2:10, 11). Menurut sarjana Yahudi ada 613 hukum yg terdiri
dari 248 perintah positif (sesuai jumlah anggota tubuh) dan 365 perintah
negatif (sesuai jumlah hari). c. Hukum Taurat
menghukum orang yang melanggarnya; ii. Akibatnya a. Kita akan
kecewa, karena tidak ada orang yang bisa melakukan Taurat dengan sempurna.
1) Fungsi Hukum Taurat: Menyatakan dosa. 2) Hukum
Taurat tidak bisa menghapus dosa, tetapi memperlihatkannya. b. Kita
tidak ambil bagian dalam Kerajaan Allah (5:21b). 1) “Kerajaan Allah”
= pemerintahan Allah dalam merealisasikan rencana dan kehendak-Nya.
2) Perbuatan daging merupakan ungkapan ketidaksetiaan.
- Kita seharusnya hidup dipimpin
oleh Roh.
- i. Hubungan Taurat dengan Roh
Kudus a. Tujuan Hukum Taurat: Menuntun pada Kristus.
Ketidakmampuan untuk memenuhi secara sempurna tuntutan Taurat berkibat
munculnya kesadaran adanya kebutuhan akan anugerah Allah dalam Kristus
Yesus yang merubah hati. b. Roh Kudus adalah "Taurat" yang
ditulis di hati kita sesuai Perjanjian Baru (Yer 31:33).
- ii. Akibat hidup dipimpin Roh.
a. Menghasilkan buah-buah Roh (5:22,23). b. Merdeka dari
tuntutan Taurat. 1) Tidak sama dengan kebebasan melakukan perbuatan
daging (5:19-21). 2) Kita mencapai tujuan Hukum Taurat: Hidup
bersama Allah.
D.
Kita banyak yang tidak tahu dan tidak mampu menjalani hukum Taurat,
tetapi kita aman kalau hidup bersama Pribadi pembuat hukum Taurat itu sendiri.
III.
Pimpinan ROH Mengaktualisasi Tuntutan Identitas Rohani (5:24-26)
“Barang
siapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala
hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita
juga dipimpin oleh Roh.” (5:24-26).
A.
Ayat ini menyatakan karena identitas kita adalah milik Kristus Yesus dan
kita hidup oleh Roh, maka kita wajib hidup dipimpin oleh Roh
B.
Identitas orang Kristen:
- 1. Milik Kristus Yesus (5:24)
i. Kristus telah membeli kita dengan darahNya, sehingga kita
milik-Nya; ii. Menyalibkan daging dengan segala keinginannya:
a. “Menyalibkan” 1) Tidak sama dengan membunuh tubuh
2) Sama dengan tidak hidup berpusat pada pemuasan diri sendiri. b.
Mengidentifikasi diri pada kematian Kristus di salib. iii. Contoh
praktis: Perjamuan Kudus untuk merenungkan karya Kristus di kayu salib
bagi kita.
- 2. Lahir dari Roh (5:25-26; bnd
Yoh. 3:5,7): Orang yang mati rohani karena dosa memiliki kehidupan baru
dari Roh, sehingga menjadi anak Allah, mempunyai persekutuan dengan Allah
yang suci.
C.
Cara kita memenuhi tuntutan identitas
- 1. Kita cenderung keliru,
karena malah tergoda untuk mencari identitas. i. Kita melakukan
kegiatan pelayanan agar identitas kita sebagai hamba Tuhan bisa
dijaga/dipelihara. ii. Contoh: Mengandalkan gelar SarjanaTheologi
agar bisa diakui sebagai hamba Tuhan dan dapat jabatan/pelayanan gerejawi.
iii. Akibatnya kita akan kecewa dan merasa tidak berguna.
- 2. Kita seharusnya hidup
dipimpin oleh Roh
- i. Hidup dipimpin
Roh a. Beda antara hidup oleh dan dipimpin Roh. 1) Hidup
oleh Roh itu permanen. 2) Hidup dipimpin Roh itu tidak
permanen: Terkadang kita tidak mentaati kehendak Roh yang berbicara di
dalam hati kita. b. Seorang anak yang lahir dari orang tua
tidak selalu mengikuti nasihat dan perintah orang tuanya.
- ii. Hidup tidak
berorientasi pada diri sendiri: a. Tidak gila hormat b.
Tidak saling menantang c. Tidak saling mendengki.
- iii. Akibatnya:
Buah-buah Roh menyertai kita
IV.
Penutup:
A. Resolusi hari
ini. Kehidupan praktis yang benar dan berkenan di hati-Nya dengan cara hidup
dipimpin oleh Roh Kudus.
B.
Kita harus tekun dan rajin belajar kehendak Roh yang dinyatakan dalam
bentuk tertulis, yaitu Alkitab. Dalam iman kita harus menyerahkan hidup
dan pelayanan kita untuk dipimpin oleh Roh
TUHAN YESUS
memberkati dan memimpin kita oleh Roh-Nya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar