Roma
12:12”bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa”
Banyak orang
menyebut dirinya penuh dengan kasih, dalam kehidupannya sudah mempraktekkan
kasih, dll. Sering kita dengar bahwa ada seorang dermawan yang telah
membagi-bagikan paket sembako kepada sekelompok golongan masyarakat tertentu,
dengan satu tujuan supaya ia disebut orang yang penuh kasih. Atau dari sisi
yang lain, seseorang yang dengan penuh keyakinan mengaku dihadapan banyak orang
jikalau ia mangasihi Allah dengan segenap hati, namun dibalik itu ia mambenci
saudaranya sendiri. Bukan itu yang dimaksud dengan kasih.
Bagaimana ciri kasih itu, yang sesuai
dengan Firman Allah??? mari kita lihat hakekat/ ciri kasih itu berdasarkan
surat Roma 12:9-13.
Dilihat dari segi tata bahasa, istilah
“kasih” merupakan pokok utama dalam
perikop ini, ciri kasih yang pertama
ialah; “hendaklah kasih itu jangan
pura-pura”, jangan sampai disaat kita menikmati sebuah pelayanan yang baik
karena karunia-karuia rohani yang kita miliki, kita jadi terperangkap kedalam
suatu kemunafikan, dimana hanya pura-pura melayani saja. Didalam ayat ini juga
ditekankan untuk “membenci yang jahat” hal
ini membuktikan bahwa kasih yang sejati. Karena yang jahat harus dibenci,
jikalau tidak dilawan, maka apa yang jahat menghancurkan apa yang baik.
Yang kedua, “saling mengasihi sebagai saudara dan saling
mendahului memberi hormat,” sebagai
orang yang sudah dibenarkan karena iman, kita sudah menjadi saudara-saudara
seiman, rasul Paulus memberi pengertian bahwa yang dimaksud dengan “saudara seiman” ialah suasana kehidupan
jemaat, yang sudah sama seperti keluarga yang akrab. Dimana saling mengasihi
sama seperti seorang ibu yang mengasihi anaknya, atau kasih antara saudara
kandung. Buakan hanya itu saja menalinkan juga juga “saling memberi hormat,”dimana setiap anggota jemaatsaling
manghargai anggota-anggota yang lain.
Yang ketiga, “jangan hendaknya kerajinanmu kendor...”orang
yang m,alakukan kehendak Allah, yaitu orangt-orang yang diubahkan melalui
pembaharuan pikiran, maka tidak akan menjadi malas. Tuhan Yesus aja tidak
pernah malas menyediakan kemurahanNya buat kita. Semanagat dalam penyembahan,
dan juga melayani Tuhan. Kata “layanilah”
“δουλευω/ douleuo” merupakan satu kelompok dengan istilah “δουλος/ doulos” yang diartikan “Budak,”
maka dalam ayat ini juga bisa diartikan sebagai “jadilah budak daipada Tuhan”
Yang keempat,
jelas sekalai dalam ayat 12 dikatakan “bersukacita
dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa!” kita
yang sudah dipindahkan kedalam Kristus masih mengalami kesesakan, namun disaat
pengharapan kiya diuraikan, maka dengan iaman kita bersukacita dalam
pengharapan. Dan setiap kita yang berpegang teguh pada pengharapan kita, pasti
dapat bersabar dalam kesesakan, dan dalam ayat ini juga menghimbau agar tetap
bertekun dalam doa, karena doa yang dilaksanakan secara rahasia marupakan iaman
yang menjadi kelihatan. Bukan sebatas itu saja sebagai ciri kasih dituntut juga
untuk memperhatikan sekeliling kita.
Kasih merupakan hal yang utama dalam
kehidupan kekristenan, dimana kasih itu jangan pura-pura, saling mengasihi, mau
melayani Tuhan, bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan tetap
bertekun dalam doa.
Bagaimana dengan saudara-saudara
semua, sudahkan hakekat kasih itu sudah menjadi bagaian dalam kehidupan kita
sehari-hari? Maribersama-sama kita berlomba untuk saling mengasihi, terlebih
mengasihi Tuhan terlebih dahulu, dan juga mengasihi sesama kita. Biaarlah perjalanan
kedewasaan kerohanian kita diwarnai dengan kasih yang sejati. God Bless
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
BalasHapusUlangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha ]
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha " ]
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱