Luk 15:19-20 “aku
tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang
upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh,
ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya
itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.”
Saya selalu
senang dan sangat suka dengan kisah dari si anak yang hilang. Ada satu hal yang
membuat saya ingin tau mengenai pandangan bapanya tentang anak itu, karena
cerita ini menggambarkan/mencerminkan pandangan Tuhan mengenai kita. Mata Tuhan
selalu terpaku pada kita, disaat kita masih jauhpun Ia merindukan kita datang
kehadapanNya.
Banyak
sekali kita jumpai saat ini, orang-orang yang jauh dari hadapan Tuhan, bahkan
aktifis dalam gerejapun ikut tergiur dengan cara hidup dunia, bersenang-senang,
pesta pora, dan hanya memuaskan keinginan hatinya saja. Bagaimana dengan
kehidupan saudara saat ini? Apakah saudara sedang berjalan membelakangi Tuhan,
ataukah saudara berjalan menuju hadapan Tuhan?
Dalam
Injil Lukas 15:17-23 sangat menarik sekali, seorang bapa melihat anaknya yang telah
pergi jauh dari kehidupannya, yang telah mengecewakannya, bahkan melupakan
bapanya. Namun, kasih seorang bapa terhadap anaknya tidak dibatasi dengan segala
pelanggaran ankanya, Bapa yang mau menerima anaknya dalam kondisi apapun.
Kembali kepada
teks, dimana bapak itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Kata si bungsu kepada bapanya; “Bapa, aku
telah bedosa terhadap sorga dan Terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut
abak bapa” tetapi bapaknya berkata kepaa hamba-hambanya “Cepat bawa kemari jubah yang terbaik,
pakaiakan kepadanya dan kenakanlah sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu
tambun dan marilah kita makan dan bersukacita.” Memang suatu cara pandang
yang berbeda, Seorang bapa yang begitu merindukan anaknya kembali kepadanya. Seorang
bapa yang menyambut kedatanagan anaknya dengan sesuatu yang terbaik dari yang
dimilikinya.
Demikian
Bapa kita disurga, Ia dengan senag hati menyambut setiap anaknya yang terhilang
daripadanya. Allah itu setia dan adil. Setiap orang yang mengaku dosanya Tuhan
akan mengampuni dan menyuikan dari dosa dan kejahatan. Jikalau anak yang bungsu
itu diterima kembali dengan apa adanya, demikian Tuhan kita Yesus Kristus atas
setiap anak-anakNya, Tuhan selalu memberi kesempatan yang kedua bagi kita yang
percaya kepadaNya. God Bless
Tidak ada komentar:
Posting Komentar