Rabu, 05 September 2012

Pandangan Dari Atas (Lukas 15:17-23)


Luk 15:19-20  “aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.”
                Saya selalu senang dan sangat suka dengan kisah dari si anak yang hilang. Ada satu hal yang membuat saya ingin tau mengenai pandangan bapanya tentang anak itu, karena cerita ini menggambarkan/mencerminkan pandangan Tuhan mengenai kita. Mata Tuhan selalu terpaku pada kita, disaat kita masih jauhpun Ia merindukan kita datang kehadapanNya.
                Banyak sekali kita jumpai saat ini, orang-orang yang jauh dari hadapan Tuhan, bahkan aktifis dalam gerejapun ikut tergiur dengan cara hidup dunia, bersenang-senang, pesta pora, dan hanya memuaskan keinginan hatinya saja. Bagaimana dengan kehidupan saudara saat ini? Apakah saudara sedang berjalan membelakangi Tuhan, ataukah saudara berjalan menuju hadapan Tuhan?
                Dalam Injil Lukas 15:17-23 sangat menarik sekali, seorang bapa melihat anaknya yang telah pergi jauh dari kehidupannya, yang telah mengecewakannya, bahkan melupakan bapanya. Namun, kasih seorang bapa terhadap anaknya tidak dibatasi dengan segala pelanggaran ankanya, Bapa yang mau menerima anaknya dalam kondisi apapun.
Kembali kepada teks, dimana bapak itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata si bungsu kepada bapanya; “Bapa, aku telah bedosa terhadap sorga dan Terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut abak bapa” tetapi bapaknya berkata kepaa hamba-hambanya “Cepat bawa kemari jubah yang terbaik, pakaiakan kepadanya dan kenakanlah sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun dan marilah kita makan dan bersukacita.” Memang suatu cara pandang yang berbeda, Seorang bapa yang begitu merindukan anaknya kembali kepadanya. Seorang bapa yang menyambut kedatanagan anaknya dengan sesuatu yang terbaik dari yang dimilikinya.
Demikian Bapa kita disurga, Ia dengan senag hati menyambut setiap anaknya yang terhilang daripadanya. Allah itu setia dan adil. Setiap orang yang mengaku dosanya Tuhan akan mengampuni dan menyuikan dari dosa dan kejahatan. Jikalau anak yang bungsu itu diterima kembali dengan apa adanya, demikian Tuhan kita Yesus Kristus atas setiap anak-anakNya, Tuhan selalu memberi kesempatan yang kedua bagi kita yang percaya kepadaNya. God Bless

Tidak ada komentar:

Posting Komentar