Rabu, 05 September 2012

Ku Mau Hidup Secara Vertikal (Kejadian 5:18-24)


Kejadian 5:24  “Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.”
                Saudara pernah naik  roller coaster??? Mainan ini sering dijumpai di pasar malam, atau wahana-wahana permainan. Ada yang menarik saudara, jikalau diperhatikan dengan baik maianan ini sesaat malaju dengan kencang naik keatas, namun juga ada saatnya untuk turun dengan kecepatan tinggi, yang lebih lagi dimana maianan ini hanya memutar seperti itu seterusnya. Begitu juga dalam kehidupan kita, sering kita jumpai bahwa perjalanan kehidupan kita hanya mutar-mutar tanpa arah yang jelas, kalau saudara ingin berhenti naik roller coaster dalam kehidupan kekristenanmu, kalau ingin menang terhadap godaan, kalau ingin mengalahkan dosa dalam kehidupanmu, maka arah yang kita ambil ialah arah vertikal. Kuncinya ialah kehidupan vertikal.
Apasih kehidupan vertikal itu? Kehidupan vertikal itu sama halnya seseorang yang ingin membuktikan adanya kandungan listrik pada suatu kilat dengan menaikkan layang-layang ke awan, bukan mengapungkan perahu diatas air danau. Kehidupan vertikal membuka jalan kepada kehidupan Kristus sendiri, yaitu hidup “didalam Roh”, berjalan bersama Allah (Rm. 8:9-11).
Ada beberapa ayat dalam PL mengenai sosok perintis dalam kehidupan vertikal, ia adalah Henokh (Kej.5:18-24),ia hidup lama sebelum sepuluh perintah Tuhan diberikan, lama sebelum Yesus lahir, Yesus Mati, Yesus bangkit, lama sebelum Roh Kudus diutus untuk tinggal dalam hati orang-orang percaya, Henokh sudah “hidup bergaul dengan Allah” (Kej 5:24), yangmenjadi pertanyaannnya, gimana Henokh melakukannya? Padahal saat itu dunia begitu jahat, seperti sekarang ini. Henokh tidak punya Alkitab, tidak punya buku-buku rohani, tidak punya Mp3 rohani, tidak ada persekutuan pemuda, bahkan saat cicitnya mulai dewasa, Allah membinasakan dunia dengan air bah, karena penuh dengan dosa.
Henokh merupakan figur yang sangat luar biasa, ia tidak membiarkan rintangan-rintangan yang ada, ia menetapkan hati untuk mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menjalani kehidupan vertikal. Dikatakan dalam Alkitab bahwa ia bergaul dengan Allah  300 tahun lamanya. Namun, dapat kita ketahui saudara, bahwa hasil dari kehidupan vertikalnya dengan Allah, Henokh mengalami sukacita, damai sejahtera, dan kemenangan atas dosa. Bahkan Allah memberikan tiket eksklusif “langsung masuk kesurga; tidak perlu melalui kematian”
                Itulah Henokh yang membangun hubungan vertikal dengan Allah, ia melakukannya ditengah-tengah keadaan yang secara manusia tidak memungkinkan, dalam kondisi yang sulit pada waktu itu. Bagaimana dengan kita pada saat ini?
                Ada kabar baik saudara, dimana saya dan saudara semua bisa menjadi seperti Henokh, mungkin memang tidak dapat tiket eksklusif kesurga, melainkan bisa menjalani kehidupan vertikal itu, dengan memperhatikan juga rintangan-rintangan, langkah-langkah, dan juga upah dari kehidupan vertikal.
                Mari saudara, mengambil waktu sejenak untuk mengatakan kepada Allah tentang setiap rintangan, dan minta kepada Allah menunjukkan kepada kita bagaimana mengatasinya dalam keseharian kita. Supaya kita dapat hidup secara vertikal, atau bergaul dengan Allah, melibatkan Allah daam segala aktifitas kita, segala keperluan kita, segala rencana/ planing kita, terlebih masa depan kita. God Bless

Tidak ada komentar:

Posting Komentar